Laman

Rabu, 24 Oktober 2012

Mendapatkan Tinggi Badan Ideal



MEMILIKI tubuh dengan tinggi badan yang proporsional sudah tentu menjadi impian setiap remaja. Apalagi, tinggi badan seseorang banyak ditentukan saat masa remajanya. Tak heran jika para orangtua tak sedikit yang mendorong putra-putrinya untuk menambah tinggi badan selagi masih remaja. Antara lain dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.

Seperti Shazi yang berusia 10 tahun. Setidaknya dua kali dalam seminggu, dia mengikuti les renang di gelanggang olahraga Cilandak, Jakarta Selatan. ”Kata Mama,biar aku jadi tambah tinggi,”ujar bocah kelas 5 SD ini dengan polos.

Sang bunda, Rosi, mengaku amat giat mengantar Shazi berenang. ”Setahu saya berenang bisa menambah tinggi badan, soalnya saya sendiri tidak begitu tinggi. Saya ingin Shazi lebih tinggi dari saya nanti,” tuturnya.



Sebetulnya bagi Anda yang penasaran dengan tinggi badan anak Anda kelak, ada beberapa jalan untuk mengetahuinya. ”Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan mencermati kartu pertumbuhan Anda yang bisa didiskusikan dengan dokter anak,” kata Adda Grimberg MD, dokter anak dari The Children’s Hospital of Philadelphia, Amerika Serikat.

Dokter lantas akan menjejaki tinggi Anda setiap kali datang untuk check up.Ukuran tinggi badan tersebut lalu dituliskan dalam kartu pertumbuhan bersama dengan usia. Dokter melihat pertumbuhan remaja berdasarkan kartu itu sebagai acuan. ”Remaja yang sehat, maka tinggi badannya akan sejalan dengan kurva pertumbuhan yang terus meningkat,” kata Adda seperti dikutip dari webmd.com. Cara lain memprediksi sendiri tinggi badan akhir, yaitu dengan perhitungan matematika.

Syaratnya hanya tinggal mengetahui tinggi badan kedua orang tua. Formula yang diberikan berikut akan meramalkan tinggi akhir seseorang, entah lebih atau kurang dari 2 inci. ”Rumusnya bagi perempuan, tinggi badan ayah dikurangi 5 inci lalu hasilnya ditambah dengan tinggi badan ibu. Selanjutnya dibagi dua,” kata Mitchell E Geffner MD, profesor di the Keck School of Medicine of the University of Southern California in Los Angeles.

Sementara rumus bagi pria, yakni tinggi badan ayah dikurangi 5 inci, hasilnya ditambah tinggi badan ibu, barulah dibagi 2. Dilanjutkan Mitchell, dalam hal tinggi badan akhir dan pola pertumbuhan, tak bisa dipungkiri aspek genetika sangat berperan banyak.”Tapi sekali lagi genetika bukan satu-satunya faktor penentu tinggi badan,” kata Vaneeta Bamba MD, endokrinologis dari The Children’s Hospital of Philadelphia.

Genetika bukan faktor penentu tinggi seseorang. Nutrisi yang baik diperlukan untuk tumbuh dan berkembang.Kebutuhan ini bisa didapat dengan konsumsi makanan dan minuman dengan gizi seimbang.(ina)
(tty)
Pertumbuhan tinggi badan akan berhenti ketika seseorang memasuki fase dewasa. Tapi tahukah Anda, saat pagi hari tubuh orang dewasa akan lebih tinggi 1 cm dibandingkan malam hari.
Otot dan tulang menyediakan kerangka kerja bagi tubuh manusia dan memungkinkan untuk melompat, berlari atau hanya berbaring di sofa.
Ada beberapa fakta menarik seputar otot dan tulang, salah satunya tubuh manusia lebih tinggi sekitar 1 cm di pagi hari daripada di malam hari. Hal ini dipengaruhi tulang rawan.
Tulang rawan antara tulang-tulang akan dikompresi atau tertekan saat berdiri, duduk dan kegiatan sehari-hari lainnya yang orang lakukan sepanjang hari. Inilah yang membuat tubuh seseorang sedikit lebih pendek di malam hari, setelah melakukan berbagai aktivitas di malam hari, seperti dilansir Health24, Senin (8/8/2011).
Selain pertambahan tinggi di pagi hari, ada beberapa fakta menarik lain seputar otot dan tulang, antara lain:
1. Otot yang dibutuhkan untuk tersenyum lebih sedikit dibandingkan cemberut
Dibutuhkan 17 otot untuk tersenyum dan 43 untuk mengerutkan kening. Itu sebabnya tersenyum adalah pilihan yang jauh lebih mudah dilakukan bagi kebanyakan orang dibandingkan cemberut.
2. Jumlah tulang bayi lebih banyak dibandingkan orang dewasa
Bayi lahir dengan 300 tulang, tapi pada saat dewasa jumlah ini berkurang menjadi 206. Banyak tulang anak-anak terdiri dari komponen tulang yang lebih kecil yang belum menyatu seperti di tengkorak. Hal ini membuat lebih mudah bagi bayi untuk melewati jalan lahir. Tulang akan mengeras dan menyatu seiring dengan pertambahan usia anak.
3. Otot terkuat dalam tubuh manusia adalah lidah dan tulang yang paling keras adalah tulang rahang.
4. Orang membutuhkan 200 otot saat melakukan 1 langkah
Jika sekali langkah membutuhkan 200 otot, maka bisa dihitung berapa otot yang akan berfungsi ketika Anda melakukan sekitar 10.000 langkah sehari.
5. Gigi satu-satunya bagian dari tubuh manusia yang tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri
Lapisan luar enamel gigi bukan merupakan jaringan hidup, karena itu tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri. Jika Anda mengalami patah gigi, maka solusinya hanya bisa diatasi oleh dokter gigi

Tinggi badan manusia bergantung pada faktor lingkungan dan genetik. Tinggi badan manusia beragam menurut pengukuran antropometri. Kelainan variasi tinggi badan (sekitar 20% penyimpangan dari rata-rata) menyebabkan seseorang mengalami gigantisme atau dwarfisme, bila tak lebih dari variasi tersebut masih bisa dikatakan normal.
Pertumbuhan rata-rata untuk setiap jenis kelamin dalam populasi berbeda secara bermakna, di mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada wanita dewasa. Selain itu, tinggi badan manusia juga berbeda menurut kelompok etnis.
Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis) di ujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi sekitar usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun pada pria. Tetapi, kadang-kadang pada sebagian orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21 tahun[CDC].
Namun ada beberapa informasi yang menyebutkan tinggi badan khususnya pada tulang rawan intervertebralis dan efifisis masih dapat bertumbuh pada usia diatas 25 tahun, sebagaimana mana di jelaskan pada http://www.tinggibadan.com yang membantah teori yang mengatakan pertumbuhan berhenti di usia 16 tahun pada wanita dan 20 tahun pada pria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar