MEMILIKI
tubuh dengan tinggi badan yang proporsional sudah tentu menjadi impian setiap
remaja. Apalagi, tinggi badan seseorang banyak ditentukan saat masa remajanya.
Tak heran jika para orangtua tak sedikit yang mendorong putra-putrinya untuk
menambah tinggi badan selagi masih remaja. Antara lain dengan berolahraga dan
mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.
Seperti
Shazi yang berusia 10 tahun. Setidaknya dua kali dalam seminggu, dia mengikuti
les renang di gelanggang olahraga Cilandak, Jakarta Selatan. ”Kata Mama,biar
aku jadi tambah tinggi,”ujar bocah kelas 5 SD ini dengan polos.
Sang
bunda, Rosi, mengaku amat giat mengantar Shazi berenang. ”Setahu saya berenang
bisa menambah tinggi badan, soalnya saya sendiri tidak begitu tinggi. Saya
ingin Shazi lebih tinggi dari saya nanti,” tuturnya.
Sebetulnya
bagi Anda yang penasaran dengan tinggi badan anak Anda kelak, ada beberapa
jalan untuk mengetahuinya. ”Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan
mencermati kartu pertumbuhan Anda yang bisa didiskusikan dengan dokter anak,”
kata Adda Grimberg MD, dokter anak dari The Children’s Hospital of
Philadelphia, Amerika Serikat.
Dokter
lantas akan menjejaki tinggi Anda setiap kali datang untuk check up.Ukuran
tinggi badan tersebut lalu dituliskan dalam kartu pertumbuhan bersama dengan
usia. Dokter melihat pertumbuhan remaja berdasarkan kartu itu sebagai acuan.
”Remaja yang sehat, maka tinggi badannya akan sejalan dengan kurva pertumbuhan
yang terus meningkat,” kata Adda seperti dikutip dari webmd.com. Cara lain
memprediksi sendiri tinggi badan akhir, yaitu dengan perhitungan matematika.
Syaratnya
hanya tinggal mengetahui tinggi badan kedua orang tua. Formula yang diberikan
berikut akan meramalkan tinggi akhir seseorang, entah lebih atau kurang dari 2
inci. ”Rumusnya bagi perempuan, tinggi badan ayah dikurangi 5 inci lalu
hasilnya ditambah dengan tinggi badan ibu. Selanjutnya dibagi dua,” kata
Mitchell E Geffner MD, profesor di the Keck School of Medicine of the
University of Southern California in Los Angeles.
Sementara
rumus bagi pria, yakni tinggi badan ayah dikurangi 5 inci, hasilnya ditambah
tinggi badan ibu, barulah dibagi 2. Dilanjutkan Mitchell, dalam hal tinggi
badan akhir dan pola pertumbuhan, tak bisa dipungkiri aspek genetika sangat
berperan banyak.”Tapi sekali lagi genetika bukan satu-satunya faktor penentu
tinggi badan,” kata Vaneeta Bamba MD, endokrinologis dari The Children’s
Hospital of Philadelphia.
Genetika
bukan faktor penentu tinggi seseorang. Nutrisi yang baik diperlukan untuk
tumbuh dan berkembang.Kebutuhan ini bisa didapat dengan konsumsi makanan dan
minuman dengan gizi seimbang.(ina)
(tty)
Pertumbuhan
tinggi badan akan berhenti ketika seseorang memasuki fase dewasa. Tapi tahukah
Anda, saat pagi hari tubuh orang dewasa akan lebih tinggi 1 cm dibandingkan
malam hari.
Otot
dan tulang menyediakan kerangka kerja bagi tubuh manusia dan memungkinkan untuk
melompat, berlari atau hanya berbaring di sofa.
Ada
beberapa fakta menarik seputar otot dan tulang, salah satunya tubuh manusia
lebih tinggi sekitar 1 cm di pagi hari daripada di malam hari. Hal ini
dipengaruhi tulang rawan.
Tulang
rawan antara tulang-tulang akan dikompresi atau tertekan saat berdiri, duduk
dan kegiatan sehari-hari lainnya yang orang lakukan sepanjang hari. Inilah yang
membuat tubuh seseorang sedikit lebih pendek di malam hari, setelah melakukan
berbagai aktivitas di malam hari, seperti dilansir Health24, Senin (8/8/2011).
Selain
pertambahan tinggi di pagi hari, ada beberapa fakta menarik lain seputar otot
dan tulang, antara lain:
1.
Otot yang dibutuhkan untuk tersenyum lebih sedikit dibandingkan cemberut
Dibutuhkan
17 otot untuk tersenyum dan 43 untuk mengerutkan kening. Itu sebabnya tersenyum
adalah pilihan yang jauh lebih mudah dilakukan bagi kebanyakan orang
dibandingkan cemberut.
2.
Jumlah tulang bayi lebih banyak dibandingkan orang dewasa
Bayi
lahir dengan 300 tulang, tapi pada saat dewasa jumlah ini berkurang menjadi
206. Banyak tulang anak-anak terdiri dari komponen tulang yang lebih kecil yang
belum menyatu seperti di tengkorak. Hal ini membuat lebih mudah bagi bayi untuk
melewati jalan lahir. Tulang akan mengeras dan menyatu seiring dengan
pertambahan usia anak.
3.
Otot terkuat dalam tubuh manusia adalah lidah dan tulang yang paling keras
adalah tulang rahang.
4.
Orang membutuhkan 200 otot saat melakukan 1 langkah
Jika
sekali langkah membutuhkan 200 otot, maka bisa dihitung berapa otot yang akan
berfungsi ketika Anda melakukan sekitar 10.000 langkah sehari.
5.
Gigi satu-satunya bagian dari tubuh manusia yang tidak dapat memperbaiki
dirinya sendiri
Lapisan
luar enamel gigi bukan merupakan jaringan hidup, karena itu tidak dapat
memperbaiki dirinya sendiri. Jika Anda mengalami patah gigi, maka solusinya
hanya bisa diatasi oleh dokter gigi
Tinggi
badan manusia bergantung pada faktor lingkungan dan genetik. Tinggi badan
manusia beragam menurut pengukuran antropometri. Kelainan variasi tinggi badan
(sekitar 20% penyimpangan dari rata-rata) menyebabkan seseorang mengalami
gigantisme atau dwarfisme, bila tak lebih dari variasi tersebut masih bisa
dikatakan normal.
Pertumbuhan
rata-rata untuk setiap jenis kelamin dalam populasi berbeda secara bermakna, di
mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada wanita dewasa. Selain itu,
tinggi badan manusia juga berbeda menurut kelompok etnis.
Pertumbuhan
tinggi badan biasanya berhenti ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis) di
ujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi sekitar usia 16 tahun pada wanita
atau 18 tahun pada pria. Tetapi, kadang-kadang pada sebagian orang, baru
menutup pada usia sekitar 20-21 tahun[CDC].
Namun
ada beberapa informasi yang menyebutkan tinggi badan khususnya pada tulang
rawan intervertebralis dan efifisis masih dapat bertumbuh pada usia diatas 25
tahun, sebagaimana mana di jelaskan pada http://www.tinggibadan.com yang
membantah teori yang mengatakan pertumbuhan berhenti di usia 16 tahun pada
wanita dan 20 tahun pada pria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar